Liburan ke Jogja dari Surabaya Lebih seru dengan Rombongan

Liburan ke Jogja dari Surabaya Lebih seru dengan Rombongan

Pengalaman Berlibur ke Jogja – Bermula dari pengumuman yang menyebutkan kalau berkas lamaran kerja yang saya kemukakan ke PT PLN (Persero) sudah penuhi prasyarat serta maju ke step setelah itu, yang diselenggarakan pada tanggal 05 September 2016 di kota Yogyakarta. Serta nyatanya banyak rekan-rekan kuliah saya yang juga lolos seleksi administrasi PT PLN.

Pada akhirnya, sayapun mengambil keputusan untuk mencari rekan berbarengan supaya dapat pergi berbarengan ke Jogja.

Berkumpullah 4 orang termasuk juga saya yang mempunyai gagasan pergi ke Jogja dengan cara berbarengan. Sebenarnya saya mau sewa bus Surabaya dari biro terbaik di Jawa yaitu Go Happy Holiday, namun karena hanya 4 orang akhirnya tak jadi. Sesungguhnya ada seputar 20-an orang rekan saya yang lolos rekruitmen PT PLN pada step itu, tetapi semasing telah mempunyai gagasan sendiri-sendiri. Saya sendiri pergi berbarengan 3 orang rekan saya yakni Panji, Dionisius, serta Kukuh.

Kami berempat mengambil keputusan untuk pergi ke Yogyakarta memakai transportasi kereta api. Lantaran saat tempuh kereta api yang lebih cepat serta lebih merasa nyaman dari pada memakai bus, walau agak lebih mahal sedikit dari pada bus ekonomi.

Awalilah kami mencari kereta api ekonomi dengan harga yang paling murah, maklum anak mahasiswa sukai cari yang murah, masak ingin cari kerja agar bisa uang jadi ngehabisin uang. Kereta api paling murah yaitu Logawa yang pergi jam 10. 50 dari Surabaya, tetapi sayang tiketnya telah habis terjual.

Pada akhirnya kami pilih memakai kereta api ekonomi Pasundan, walau harga nya lebih mahal 20. 000 dari harga ticket kereta api ekonomi Logawa. Tak apalah, beberapa kalkulasi pengorabanan buat cari kerja

Berangkatlah kami memakai kereta api ekonomi Pasundan, pada hari minggu tanggal 04 September 2016 jam 08. 10 WIB dari stasiun Gubeng Surabaya.

Perjalanan Surabaya-Yogyakarta, kami tempuh memakai kereta api ekonomi Pasundan sepanjang 5 jam. Seputar jam 13. 15 WIB kami tiba di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Setelah tiba di stasiun saya serta Kukuh segera turun dari kereta serta mencari musholla untuk menunaikan sholat dhuhur.

Di musholla kami berjumpa dengan beberapa senior angkatan 2011 yang nyatanya yang tadi juga pergi memakai kereta api berbarengan dengan kami kereta yang kami naiki. Ada pula sebagian orang rekan kami satu angkatan dan mahasiswa dari jurusan lainnya yang peluang memiliki maksud yang sama juga dengan kami.

Panji serta Dion dengan sabar menanti saya serta Kukuh melakukan sholat dhuhur diluar stasiun, berikut indahnya sama-sama menghormati walau berlainan keyakinan.

Sesudah sholat dhuhur kamipun jalan menuju ke arah malioboro untuk mencari penginapan. Tibalah kami di Kampung Sosrokusuman yang ada pas di samping utara Mall Malioboro. Lantaran baru pertama kalinya mencari penginapan di Jogja, kami terasa kebingungan pilih tempat, pokoknya kami mencari yang paling murah.

Eh, mendadak ada ayah yang ajukan pertanyaan “Mau mencari penginapan, mas? ”, kamipun mengiyakan. “Mau mencari yang bagaimana, bila ingin paling murah ini ada dirumah bu Fatimah, masuk saja ke gang ini, kelak ketemu tempat tinggal warna hijau”, sesudah memikirkan sesaat pada akhirnya kamipun mengiyakan. Pada akhirnya ayah ini mengantar kami menuju tempat tinggal ibu Fatimah.

Penginapan simpel yang terbagi dalam 5 kamar tidur dibagian bawah serta 1 kamar di lantai atas dan dua buah kamar mandi di lantai bawah. Kamarnya juga sangatlah simpel, di buat dari suatu ruang yang disekat-sekat dengan papan kayu jadi sebagian bilik kamar. Didalam kamar ada suatu kasur besar, bantal, rack, serta suatu kipas angin. Harga yang di tawarkan juga sangatlah murah yakni 25. 000 per orang.

Kami pernah berunding sesaat, tetapi selanjutnya juga mengambil keputusan untuk bermalam ditempat ini.

Sesudah seputar 30 menit kami beristirahat di penginapan, kami juga memustuskan untuk keluar mencari makan, mengingat setibanya di Jogja kami belum juga makan apa pun. Konsumsilah kami di warung kaki lima di samping mall malioboro, rasa makanan nya campur aduk, namun lumayanlah buat menyembuhkan rasa lapar.

Usai makan, kami berempatpun kembali pada penginapan untuk kembali beristirahat sesaat melepas rasa capek setelah meniti perjalanan jauh.

Sorenya seputar jam 16. 00 WIB kamipun mengambil keputusan untuk berjalan-jalan di ruang Malioboro. Awalilah kami menelusuri lokasi perbelanjaan di pedestrian dibagian barat Malioboro, cuma jalan enjoy untuk nikmati situasi sore hari di Malioboro yang masih tetap sepi dengan wisatawan. Kami juga mencari toko untuk beli air minum untuk bekal di penginapan.

Sesudah memperoleh air minum, kami juga mengambil keputusan untuk kembali pada penginapan.

Saat sebelum kembali, kami pernah masuk ke ruang Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Juga sempat berfoto-foto di tugu yang ada didalam ruang itu, sembari sesaat melepas capek setelah berjalan-jalan sore melingkari malioboro.

Kami pergi ke temapt Tes PLN memakai 2 buah sepeda motor sewaan yang telah kami pesan mulai sejak tempo hari sore saat sebelum hingga di penginapan. 1 sepeda motor kami sewa dengan harga 25. 000 sepanjang 12 jam.

Karena takut terlambat lantaran tempatnya yang cukup jauh serta kami belum juga tahu jalan, berangkatlah kami jam 07. 30 WIB, walau sebenarnya undangan tesnya yaitu jam 10. 30 WIB. Di dalam perjalanan kami luangkan juga untuk sarapan pagi di suatu angkringan di tepi jalan. Disitu kami mengonsumsi nasi kucing (lantaran porsinya sedikit seperti makanan kucing) ditemani sebagian gorengan.

Tak lupa kami juga beli nasi kucing serta gorengan sekali lagi jadi bekal untuk makan siang kelak.

Tibalah kami ditempat tes, tempat diadakannya Tes Akding (Akademik serta B. Inggris) di Merapi Grand Ballroom Hotel Sempurna. Situasi nya masih tetap sepi lantaran baru jam 09. 00, namun tak berselang lama awalilah banyak berdatangan beberapa peserta tes, termasuk rekan-rekan kami yang bersal dari satu jurusan.

Tes selesai seputar jam 13. 00 WIB serta kami juga segera cabut pulang menuju penginapan.

Berhubung masih tetap siang serta masih tetap ada saat, saat sebelum pulang kami merencanakan berjalan-jalan keliling kota Yogyakarta. Kami berempatpun pada akhirnya mengambil keputusan menuju ke alun-alun utara kota Yogyakarta.

Setibanya di alun-alun, kami memakirkan kendaraan kami di samping selatan alun-alun, yang ada pas di samping timur kraton Yogyakarta. Ada juga sebagian warung makan serta pedangang es cendol ditempat ini.

Pada akhirnya, kami beli 4 gelas es cendol fresh, yang bakal di nikmati berbarengan nasi kucing serta sebagian gorengan yang sudah kami beli yang tadi pagi.

Dengan cuaca yang agak mendung, sambil ditemani enaknya semilir angin yang bertiup sepoi-sepoi membawa terbang semuanya rasa letih setelah berjuang kerjakan masalah tes akademik, kamipun makan di tepi alun-alun, sembari nikmati situasi alun-alun yang hijau serta terhampar luas dimuka mata kami.

Sesudah usai makan kamipun merencanakan berkunjung ke Kraton Yogyakarta Hadiningrat, tetapi sayang jam buka kraton telah habis. Kraton umumnya di buka untuk umum dari jam 08. 00 hingga 14. 00 WIB sehari-harinya.

Berhubung telah masuk saat ashar, saya serta Kukuh juga berkunjung ke masjid Gedhe untuk menunaikan sholat ashar. Lagi Panji serta Dion sangatlah menghormati keperluan kami serta dengan sabar menuggu di ruang gapura di pintu masuk paling luar dari masjid Gedhe. Terima kasih kawan.

Sore harinya seputar jam 16. 00 WIB, saya membawa rekan-rekan saya untuk mencicipi kuliner Khusus Sambal (SS) di Jalan Majyen Sutoyo, seputar 15 menit dari Malioboro. Pada akhirnya seputar jam 17. 00 sore kami pergi menuju warung SS.

Saya serta rekan-rekan mesti ikhlas bersabar, lantaran nyatanya warung SS telah dipenuhi oleh pengunjung. Seputar 5 menit kami menanti untuk dapat pesan makanan, setalah menulis menu kamipun mesti menanti sekali lagi seputar 45 menit agar bisa nikmati sajian yang kami pesan.

Semasing dari kami pesan makanan dengan menu yang berlainan, supaya dapat rasakan rasa bermacam sambal yang di tawarkan oleh warung Khusus Sambal. Macam rasa sambal ditambah nasi hangat dan gurihnya bermacam lauk pauk bikin sajian makan malam kami demikian nikmat. Tetapi sayang, kita tengah tergesa-gesa lantaran menguber jadwal kereta menuju Surabaya.

Setibanya di penginapan saya serta Kukuh segera bergegas kembalikan sepeda motor ke tempat penyewaan, sedang Panji serta Dion kembali pada penginapan untuk selekasnya membereskan beberapa barang kami yang masih tetap berada di kamar.

Dari penginapan kami jalan kaki menuju satasiun Lempuyangan yang berjarak seputar 20 menit dari tempat kami bermalam. Sukurlah dapat tiba pas saat. Kami juga selekasnya naik ke kereta ekonomi Style Baru Malam yang bakal selekasnya pergi menuju stasiun Gubeng Surabaya.

Tibalah kami seputar jam 01. 25 pagi di Surabaya. Benar-benar pengalaman yang mengasyikkan dapat berlibur sembari mencari kerja. Seperti peribahasa “Sambil menyelam minum air”.



Posted by Neng Devi, Published at 08.49 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar